Dalam dunia pernikahan tradisional di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa, terdapat begitu banyak prosesi yang kaya akan makna dan nilai simbolis. Salah satunya adalah seserahan. Bagi masyarakat Jawa, seserahan bukanlah sekadar pemberian barang dari pihak mempelai pria kepada mempelai wanita. Lebih dari itu, seserahan merupakan bentuk simbol dari kesiapan pria dalam menjalani rumah tangga dan memberikan kehidupan yang layak bagi pasangannya.
Apa Itu Seserahan?
Seserahan adalah sejumlah barang yang dibawa oleh calon pengantin pria dan diserahkan kepada calon pengantin wanita menjelang hari pernikahan. Barang-barang tersebut biasanya telah disiapkan sehari sebelum akad nikah atau upacara ijab kabul. Dalam konteks adat Jawa, prosesi ini juga dikenal dengan istilah peningsetan.
Secara tradisional, penyerahan seserahan dilaksanakan dalam suatu prosesi khusus, diiringi oleh keluarga besar pria yang datang ke rumah calon mempelai wanita. Barang-barang tersebut dibungkus dan dihias dengan apik—bahkan beberapa dihias dengan bentuk yang artistik seperti menyerupai bunga atau binatang, sesuai selera dan kemampuan keluarga.
Makna Filosofis di Balik Seserahan
Budaya Jawa sangat lekat dengan simbol dan filosofi, termasuk dalam urusan pernikahan. Setiap item dalam seserahan memiliki arti mendalam yang mencerminkan harapan dan doa dari pihak keluarga untuk kehidupan rumah tangga pasangan pengantin.
1. Simbol Tanggung Jawab
Seserahan melambangkan kesiapan laki-laki dalam bertanggung jawab terhadap kebutuhan lahir dan batin calon istrinya. Dengan membawa berbagai kebutuhan wanita seperti pakaian, perlengkapan mandi, hingga kosmetik, pria ingin menunjukan bahwa ia siap menjadi pemimpin keluarga.
2. Simbol Cinta dan Kepercayaan
Dalam adat Jawa, memberikan seserahan merupakan bentuk rasa cinta dan kepercayaan. Cinta yang diwujudkan melalui perhatian terhadap kebutuhan pasangan, dan kepercayaan bahwa pasangan adalah pilihan terbaik untuk menjalani kehidupan bersama.
3. Lambang Restu dan Persatuan Keluarga
Prosesi seserahan juga menjadi salah satu momen penting dalam menyatukan dan mempererat dua keluarga besar. Tidak jarang, para sesepuh dari masing-masing pihak juga terlibat secara langsung, menandakan bahwa pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga dan budaya.
Isi Seserahan dalam Pernikahan Adat Jawa
Isi seserahan dapat bervariasi tergantung pada tradisi keluarga dan kesepakatan kedua belah pihak. Namun, secara umum masyarakat Jawa kerap memasukkan beberapa jenis barang berikut ini:
- Pakaian: Melambangkan kelayakan dan penampilan istri yang akan selalu terjaga.
- Peralatan mandi: Menandakan kesucian dan kesiapan memulai kehidupan rumah tangga yang baru.
- Perlengkapan ibadah: Mengingatkan pentingnya spiritualitas dan keimanan dalam kehidupan berumah tangga.
- Perhiasan: Sebagai simbol cinta, penghargaan, dan nilai ekonomi.
- Makanan tradisional: Seperti wajik, jenang, dan kue manis lainnya, yang mengandung harapan agar kehidupan pengantin selalu manis dan lengket seperti kue tersebut.
- Buah-buahan: Mengandung makna kesuburan dan kemakmuran.
Tradisi Seserahan dari Wilayah ke Wilayah
Meskipun sama-sama berakar pada kebudayaan Jawa, tradisi seserahan dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, atau Jawa Timur. Perbedaan ini bisa terlihat dari urutan acaranya, jenis makanan khas yang disertakan dalam seserahan, hingga bentuk kemasan dan hiasannya.
Seserahan ala Keraton Yogyakarta
Di lingkungan keraton Yogyakarta, prosesi seserahan biasanya dilakukan dengan sangat formal dan mengikuti tata krama keraton. Barang seserahan disusun secara berjenjang dan dibawa oleh abdi dalem atau keluarga pria yang mengenakan pakaian adat lengkap. Segala sesuatu dibuat dengan detail dan penuh aturan, menggambarkan keluhuran nilai-nilai budaya Jawa.
Seserahan di Jawa Tengah dan Sekitarnya
Di sebagian besar wilayah Jawa Tengah, seserahan juga dikenal dengan istilah peningsetan—yakni prosesi sebelum akad nikah yang dilengkapi dengan perjodohan adat. Acara ini sering diiringi dengan tarian atau iringan gamelan sederhana. Keluarga pria membawa seserahan ditemani rombongan, dan disambut hangat oleh keluarga wanita dalam suasana kekeluargaan.
Tradisi Jawa Timur
Di Jawa Timur, seserahan tidak kalah meriah. Beberapa komunitas bahkan menambahkan barang-barang khas tradisional seperti kain batik khas daerah, atau makanan khas seperti tape. Di sini, nuansa etnik lebih kental dan terkadang disisipi kekhasan lokal seperti logat atau ritual kecil sebelum penyerahan.
Bagaimana Menyiapkan Seserahan?
Menyiapkan seserahan memang terlihat sederhana, tetapi sebenarnya dibutuhkan perencanaan yang matang. Tidak hanya barang yang dibeli, tapi juga waktu dan cara penyusunannya.
Langkah-langkah Menyiapkan Seserahan
- Diskusi antar keluarga: Pastikan jenis dan jumlah seserahan disepakati bersama.
- Tentukan anggaran: Seserahan bukan ajang pamer materi, tapi simbol cinta. Jangan memaksakan diri.
- Pilih barang yang bermanfaat: Utamakan barang yang benar-benar dibutuhkan calon pengantin wanita.
- Pilih dekorator seserahan: Jika perlu, gunakan jasa profesional untuk merangkai seserahan agar lebih estetis dan rapi.
- Buat daftar dan cek ulang: Pastikan semua barang telah masuk sebelum hari H.
Apakah Seserahan Masih Relevan?
Seiring zaman yang makin modern, tidak sedikit pasangan milenial yang memilih untuk menyesuaikan isi seserahan dengan gaya hidup mereka. Misalnya, menambahkan gadget, voucher spa, atau buku favorit pasangan. Meskipun demikian, nilai-nilai simbolis di balik seserahan tetap dijaga.
Banyak pula pasangan yang memilih menyederhanakan jumlah barang agar lebih praktis dan hemat. Namun, selama esensi seserahan sebagai simbol kesiapan dan komitmen tetap dipertahankan, tradisi ini tetap memiliki makna yang dalam dan layak dipertahankan.
*****
Seserahan dalam pernikahan adat Jawa bukanlah semata-mata pemberian materi, melainkan simbol dari cinta, tanggung jawab, kesiapan, dan penyatuan dua keluarga. Kehidupan rumah tangga yang harmonis dapat dimulai dengan niat dan doa yang tepat dari setiap elemen pernikahan, termasuk melalui prosesi seserahan.
Jadi, bagi kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, tak ada salahnya menggali lebih dalam makna-makna di balik budaya pernikahan seperti seserahan ini. Karena di balik setiap sesaji dan pakaian yang diberikan, tersimpan nilai luhur nenek moyang kita yang sarat akan kebijaksanaan.