Dalam sistem kalender Jawa, terdapat beberapa tanggal yang dianggap keramat atau istimewa oleh masyarakat Jawa. Tanggal-tanggal ini dipercaya memiliki energi khusus, dan sering kali menjadi waktu yang dipilih untuk melakukan ritual, doa, dan berbagai acara sakral lainnya.

Berikut adalah daftar beberapa tanggal keramat dalam kalender Jawa beserta sejarah dan mitos yang melingkupinya.

1. Malam 1 Sura

Malam 1 Sura adalah tahun baru dalam kalender Jawa. Hari ini dianggap sebagai malam penuh mistik dan sakral. Masyarakat Jawa biasanya melakukan berbagai ritual khusus seperti tirakatan, semedi, kungkum (berendam di sungai atau mata air), atau kirab pusaka. Ritual ini dilakukan untuk membersihkan diri, introspeksi, serta mengharap berkah dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa sepanjang tahun.

Menurut kepercayaan, malam ini menjadi saat terbukanya pintu gaib, sehingga banyak yang memilih melakukan ritual untuk mendapatkan pencerahan spiritual.

2. Jumat Kliwon

Jumat Kliwon sering dianggap sebagai hari yang sangat keramat dalam kalender Jawa. Kombinasi antara hari Jumat dan pasaran Kliwon dipercaya memiliki energi spiritual yang sangat kuat. Hari ini kerap dipilih untuk berbagai ritual kebatinan seperti sedekah bumi, nyadran, ziarah ke makam leluhur, atau ritual tolak bala.

Konon, energi pada Jumat Kliwon bisa menarik kekuatan spiritual baik maupun buruk, tergantung dari niat dan hati orang yang melaksanakannya.

3. Selasa Kliwon

Hari Selasa Kliwon memiliki aura mistis tersendiri dalam budaya Jawa. Hari ini sering dihindari untuk melakukan kegiatan penting seperti perjalanan jauh atau pernikahan. Mitosnya, Selasa Kliwon dipercaya sebagai hari turunnya berbagai makhluk gaib ke dunia, sehingga perlu kewaspadaan lebih pada hari tersebut.

4. Rabu Wekasan

Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir dalam bulan Safar dalam kalender Hijriah yang juga dihormati dalam budaya Jawa. Menurut tradisi, pada hari ini turun sebanyak 320.000 bala (musibah), sehingga masyarakat melakukan ritual seperti doa bersama, shalat sunah, dan pemberian sedekah guna menolak bala dan memohon keselamatan.

5. Jumat Legi

Berbeda dengan Jumat Kliwon, Jumat Legi dianggap membawa berkah dan rejeki yang berlimpah. Hari ini sering dijadikan sebagai waktu ideal untuk memulai usaha baru atau berdagang. Banyak pedagang Jawa yang percaya bahwa memulai bisnis pada hari Jumat Legi akan membawa keberuntungan dan kelancaran rejeki.

6. Kamis Wage

Kamis Wage sering dianggap sebagai hari introspeksi dan spiritualitas yang mendalam. Banyak masyarakat Jawa yang memilih untuk melakukan meditasi atau semedi pada hari ini untuk menenangkan pikiran dan membersihkan jiwa dari energi negatif.

7. Minggu Pon

Hari Minggu Pon dalam kalender Jawa dipercaya memiliki kekuatan khusus untuk mempererat hubungan sosial dan keluarga. Oleh karena itu, banyak acara keluarga seperti selamatan, pertemuan keluarga besar, atau acara kumpul-kumpul lainnya yang diselenggarakan pada hari ini.

8. Jumat Wage

Jumat Wage dianggap sebagai hari sakral khususnya dalam tradisi Kejawen. Hari ini dipercaya sebagai hari untuk melaksanakan ritual tertentu yang bertujuan menyelaraskan energi diri dengan alam semesta. Ritual seperti puasa mutih (berpuasa hanya dengan nasi putih dan air putih) kerap dilaksanakan pada Jumat Wage sebagai bentuk pembersihan diri.

9. Hari Anggara Kasih (Selasa Kliwon dalam bulan Jumadilakir)

Anggara Kasih adalah hari yang dianggap istimewa dalam budaya Jawa kuno. Tradisi lama menyebutkan bahwa pada hari ini para leluhur turun ke dunia untuk memberikan berkah dan perlindungan kepada keturunannya. Oleh karena itu, banyak masyarakat Jawa yang melaksanakan ritual khusus seperti upacara adat dan doa bersama di hari Anggara Kasih.

 

Makna dan Filosofi di Balik Tanggal-Tanggal Keramat

Setiap tanggal keramat dalam kalender Jawa bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam tentang kehidupan. Tanggal-tanggal ini mengajarkan masyarakat Jawa tentang pentingnya keseimbangan hidup, introspeksi diri, serta keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, ritual-ritual pada tanggal keramat ini juga menjadi momen yang mempererat tali silaturahmi, menguatkan kebersamaan, serta mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga nilai-nilai luhur leluhur.

Dalam era modern ini, penting sekali untuk memahami bahwa melestarikan tanggal-tanggal keramat dalam kalender Jawa bukanlah sekadar upaya mempertahankan tradisi masa lalu, melainkan juga sebagai cara menjaga identitas budaya yang memperkaya kehidupan spiritual dan sosial masyarakat Jawa. Semoga dengan semakin memahami sejarah, mitos, dan filosofi di balik tanggal-tanggal ini, kita bisa lebih menghargai dan menghidupkan warisan budaya yang sangat berharga ini.